Monday, August 8, 2016

Aku dan Anjani Tahun Ini- Part 2

....cerita sebelumnya bisa cek disini


Senin, 1 Agustus 2016
Bangun tidur pake perasaan kalut itu gak enak banget. Rencana mau pergi ke Kuta pun batal. Berusaha untuk nenangin diri sendiri dari nonton tivi sampe bosen terus nyanyi dan jejingkrakan di atas kasur pun saya lakuin. Demi nenangin diri sendiri. Akhirnya setelah sarapan dan check out saya minta di antar ke bandara. Meskipun flight saya masih malam jam 7. Awalnya berencana mau pindah  flight. Karena udah sangat tidak tenang karena gak megang hp dan ga bisa tau kabar apa-apa. Ga ngerti juga kenapa saya butuh banget terkoneksi dengan informasi dan orang-orang. 

Lalu saya ke bagian Costumer Service Garuda untuk cek berapa yang harus saya bayar jika pindah flight. Flight terdekat adalah jam 2 siang. Dan saya mesti bayar sebesar 1.8 juta jika mau pindah ke flight itu. Hiksss.. Mahal. Setelah batal ganti pesawat saya memutuskan untuk ke Mataram saja. Saya mau ke Mataram Mall untuk mengurus sim card saya dan mencoba cari hp yang murah meriah. Setelah saya mendapatkan semuanya dan akhirnya saya bisa terkoneksi lagi dengan teman-teman beserta keluarga. Notifikasi cukup banyak dan senang ternyata masih ada yang peduli sama saya... hihiihihi (cium satu-satu).

Sudah jam 2 siang dan saya sangat kelaparan. Akhirnya saya makan di KFC Mataram Mall. Sambil menunggu waktu pulang saya mencoba untuk check in online. Namun ketika saya check in di website tersebut terdapat pengumuman bahwa Bandara Lombok ditutup sementara karena erupsi di Rinjani. WHAT ??

Saya bener-bener bingung mau bereaksi apa. Saya cuman bisa ketawa dan garuk-garuk kepala... Kok bertubi-tubi banget yah drama di Lombok ini. Ini pertama kalinya saya ngalamin pembatalan penerbangan. Saya ga tau apa yang harus dilakukan. Saya tanya Keke apakah saya harus ke bandara dan tunggu pemberitahuan selanjutnya dari Garuda. Dia bilang saya harus ke bandara untuk minta di reschedule atau penggantian. 

Saturday, August 6, 2016

Aku dan Anjani Tahun Ini - Part 1

Awal April 2016
Saya sedang di negeri singa baru saja selesai mengikuti Half Marathon dari sebuah merk compression olahraga. Lari 21KM yang paling buruk di tengah hawa yang super lembab. Endurance saya belum kembali sepenuhnya setelah mengikuti lari ultra antar kota disuatu event charity. Cuman 77KM tapi pemulihannya cukup lama. Saya kehilangan speed saya. Saya mudah capek jika latihan interval atau hoki.
HP saya baru saja terhubung dengan wifi hotel saat itu. Notifikasi dari grup mulai masuk. Tidak ada percakapan mengenai apa-apa namun saya dapat menyimpulkan bahwa pengumuman pemain inti sudah diumumkan. Mereka bilang saya masuk lapis 2. Tidak masuk pemain inti namun saya masih bisa ikut latihan dan memiliki kesempatan (jika ada pemain yang sakit,  cidera atau tidak bisa berangkat). Saya tahu itu tidak mungkin. Saya kecewa dengan keputusan itu. Sedih, patah hati dan marah semuanya campur aduk. Ini ga adil pikir saya. Karena tahun ini saya berencana untuk mendedikasikan diri saya untuk hoki.

Kesal dengan semua itu saya putuskan untuk mendaftarkan ke sebuah even lari trail yang sempat saya niatkan untuk ikuti namun sempat ragu karena tahu event ini cukup berat.