Sunday, December 25, 2016

So Called Brutal Torture Sadistic Race - part 2

Well daripada nanti saya lupa mari kita lanjutkan cerita sebelumnya dari postingan sebelumnya mengenai si trail race yang paling epic yang saya ikutin kemarin.

Ok jadi setelah cabut dari si cancik Ranukumbolo saya dan Saufi lanjut menuju WS berikutnya. Pas naik ke Ayek-Ayek ternyata lumayan nanjak dan juga kita lagi saving mode karena rute ini cukup lumayan panjang (meski saya juga ga tau kayak gimana nanti elevasinya). Saya juga bilang ke dia "we better slow hike here...." lalu dia manut. 

Rute Ayek-Ayek sendiri saya juga baru tau setelah teman saya bilang bahwa itu bukan jalur ilegal pendakian karena masih banyak satwa liar dan juga merupakan daerah konservasi. Duh padahal yah ini si Ayek-Ayek ini salah satu rute favorit saya di jalur BTS 70K. Keren banget...! Jadi nanti setelah di puncaknya Ayek-Ayek situ ada tebing yang bisa keliatan Semeru dan setelah itu keliatan Gunung Batok dan Bromo. 

me and Saufi at top of Ayek-Ayek
Setelah puncak ini rute selanjutnya turunan yang panjaaaaaaaaaaaaaanngggggg banget.. saya yang biasanya suka petakilan kalo ketemu turunan. Baru kali ini bosen mesti ngeliat turunan mulu T_T.... Selain karena udah cape dan sadar kalo persediaan minum udah tipis banget.

Keluar dari rute pegunungan ini kita masuk di perumahan warga... cuaca cukup panas dan karena jam gps saya sudah habis baterai saya gak tau lagi udah di km berapa. Setiap tanya orang apakah Jemplang masih jauh mereka semua bilang "masih jauuh bangeet..." oh okeey... tambah lemes...

Sunday, December 18, 2016

So Called Brutal Torture Sadistic Race - part 1

Sebagai orang yang suka jalan-jalan dan suka eksplore daerah-daerah di Indonesia ada satu tempat yang hampir semua yang saya kenal sudah pernah ke daerah ini. Daerah itu bernama Bromo.

Iya Bromo merupakan foto-foto yang paling sering saya liat di instagram, facebook atau promo Visit Indonesia sendiri. Gunung yang dari fotonya aja udah keliatan bahwa tempat ini keren sekeren kerennya. Dari beberapa tahun yang lalu pengen banget-banget ngeliat gunung ini dari deket. Tapi ngajak beberapa teman mereka selalu bilang "yaahh.. gw udah pernah Llo..". 

Sebenernya sih bisa aja berangkat sendirian kesana. Tapi kook.. kayaknya asa lieur weh kesana sendirian... hehheheh

Terus lagi ditahun ini saya emang udah pengen banget-banget ikutan trail race di BTS Ultra yang kepanjangan dari Bromo Tengger Semeru Ultra. Tahun lalu race ini rutenya bukan rute yang original karena ada kendala kebakaran hutan jadi rute dibuat ngeloop. Sedangkan tahun ini pun pendaftaran baru dibuka sekitar 3 bulan sebelum race. Padahal sudah banyak banget yang nanyain mengenai acara ini. Emang sih kondisi gunung Bromo dari awal tahun ini agak labil dan sering erupsi. Jadi panitia sempet ragu mengenai race ini.


bromo view with my own eyes :)

Saturday, November 26, 2016

when being strong is the only option

one month before leaving 2016.
and this year totally a worst year for me.

even before leaving this year God give me one big loss. 

earlier this year I already believe there is no such a thing called love... for me.

a couple weeks later everything that I planned for this year suddenly failed.

another big disappointment.

but you know what life is a series of disappointment and loss.

God already strength my heart before I had to lose my father. 

and for me how I respect him now is not by dwellling in mourn or feel devastated...

that makes me realise you dont know what life will give you. and you will never know how long your time in this world.

yes I do sad... but that's not the face I want to show to the world.

being sad is so tiring. and i choose to be happy and fearless.

dear 2016....

I wont forget you.. thank you for the sadness and lessons you gave to me. hope it those will bring the best of me.....

xxx
ello

Tuesday, November 22, 2016

Ayah.....

Sabtu, 19 November 2016, 9:30 pm 
"Loh.. Ayah belum makan" tanya saya ketika saya selesai memasak pasta yang saya bayang-bayangkan selama perjalanan pulang dari Cibodas ke rumah. Dan melihat Ayah yang sedang mengambil nasi.
"Belum..." kata Ayah.
"Ibu sudah tidur ya?" 
"Iya tidur sama kucing-kucing... kucingnya lucu kalo tidur maunya deket-deket Ibu....." 

Siapa sangka kalau itu adalah percakapan terakhir saya dengan Ayah.

Minggu, 20 November 2016, 5:15 am

Saya terbangun mendengar suara Ibu yang sedang meraung-raung. Saya kira Ibu sedang mendapat kabar buruk. Saya langsung loncat dari tempat tidur dan keluar kamar. Lantas saya melihat si ade dan ibu sedang menangis memegang badan Ayah yang kaku.
"Ayah kenapa?" tanya saya yang masih bingung.
"Badan Ayah kaku... ini gada denyut jantungnya. Ibu tadi bangunin Ayah buat solat tapi pas Ibu mau bangunin lagi kok udah kayak gini...." Ibu bercerita dengan nada pilu.
Ibu mengecek nadi Ayah dan mencek nafas melalui hidung. Tidak ada gerakan sama sekali.
"Ayaah bangun yaaah.... kita mau ke Jogja weekend ini yaahh.." ujar si Ade.

Badan Ayah saat itu sangat dingin. Tangannya kaku seperti menggigil kedinginan.
Sesungguhnya saya bingung. Saya berusaha untuk tidak panik. Ibu meminta ke si Ade untuk panggil orang yang ada di mushola untuk minta tolong. Sesaat saya membuka pagar jaga-jaga seandainya Ayah akan dibawa ke rumah sakit. Tetapi ketika tetangga datang dia membantu kami memanggil dokter ke rumah.

Ibu juga meminta saya untuk menelepon adik-adiknya Ayah untuk segera datang dan adik-adiknya yang ada di Padang untuk datang ke Jakarta.
Saat menelepon Mama (tante saya)... "Mah... Ayah Ello meninggal mah..." It sounds really weird to me. Mengucapkan itu berarti menyadari bahwa benar Ayah udah bener-bener pergi dan gakan bangun lagi. 

Satu persatu saya menghubungi Om dan Tante saya... dan tidak lama kemudian informasi sudah menyebar di grup whatsapp keluarga. Nenek saya yang di Sumur Batu pun menelepon.

Jam 7 pagi beberapa tetangga mulai berdatangan karena mendengar keributan di rumah kami. Semua terkaget... "Kemarin Bapak masih sepedahan kan muter-muter sini? Bapak juga rajin nyapu halaman kalau pagi-pagi..."

"Bapak sakit apa?...." pertanyaan yang paling banyak ditanyakan.
Sebenernya Ayah memang mempunyai diabetes tipe 2. Diabet yang datang dari gaya hidup. Saat bertugas di kota Solok pola makan Ayah memang tidak beraturan. Jarang minum air putih dan selalu suka minum manis dan bersoda. Makan apalagi... selalu yang bersantan.
Dan semenjak kembali ke rumah Ibu selalu mengawasi apa yang Ayah makan dan minum. Menjelang masa pensiun pun Ayah sering merasa demam. Karena jika tidak pergi ke kantor Ayah lebih suka tidur di rumah. Jarang bergerak.
Saya pun sering mengajak Ayah untuk berolahraga.. entah itu lari ataupun bersepeda. Dan baru bulan kemarin Ayah beli sepeda baru dan semenjak itu setiap pagi Ayah bersepeda memutari daerah rumah. Saya pun pernah berencana untuk bersepeda bareng Ayah...
Namun Ayah merupakan perokok berat. Meski saya sudah berkali-kali mengingatkannya tetap saja Ayah tidak mau berhenti. Saya sebal sekali kalau pagi-pagi melihat Ayah dengan asap rokoknya.

Seminggu sebelum Ayah dipanggil Yang Maha Kuasa, Ayah demam... nafsu makan berkurang. Namun Ibu bilang saat Jumat malam Ayah sudah merasa baikan dan nafsu makan sudah kembali. Paginya pun setelah bersepeda Ayah membersihkan kolam ikan. Dan setelah itu siangnya Ayah pergi ke rumah kami yang lama di Pondok Bahar untuk bertemu dengan adiknya. Namun saat dia kesana pun Om saya tidak sedang di rumah. Akhirnya dia bersilaturahmi ke tetangga-tetangga. Bahkan sempat makan bakso Pak De yang memang menjadi favorit kami semasa tinggal di Pondok Bahar.

Tetangga-tetangga dari Pondok Bahar yang datang pun juga sangat terkejut. "Ya ampun.. Padahal baru aja ketemu kemarin banget.. si Ayah liat-liat rumah (yang dulu pernah kita tinggali)."

Nenek saya pun (Ibu dari Ayah) berujar... "Minggu kemarin sampe datang ke rumah 3 kali.. biasanya cuman seminggu sekali. Tiba-tiba udah dateng aja di depan rumah. Pantesan muka si Zul (panggilan Ayah saya) bercahaya kalo Mak liat..."

Ayah merupakan orang favorit di keluarga besarnya. Beliau sangat supel dan suka bercerita. Bagi adik-adik perempuannya beliau adalah tempat curhat. He is very compassionate to his family. 

Terharu sekali ketika Ayah pergi semuanya sangat-sangat kehilangan. Semua bercerita kebaikan-kebaikan Ayah. Sangat bersyukur kalau banyak yang menyangi Ayah.

Saya sebelumnya tidak pernah melihat orang yang meninggal. Jika melayat keseseorang yang meninggal saya tidak pernah melihat jasad orang itu. Namun kali ini saya melihat mayat Ayah saya sendiri. Dan saat itu pun saya berusaha untuk kuat dan saya mau melihat semua proses sampai saya harus meninggalkan Ayah saya di liang lahat. Saya pun ikut proses memandikan jasad si Ayah.

Ayah dimakamkan dekat rumah setelah sholat Dzuhur. Cukup banyak yang ikut menyolatkan Ayah. Pada saat proses penguburannya pun terbilang cukup lancar. Meski cuaca mendung pada saat itu. Alhamdulillah hujan turun setelah Ayah selesai dimakamkan.

Semua berasa sangat cepat. Tidak ada firasat apapun. Semoga Ayah dijauhi dari siksa kubur dan tenang di alam sana.

Saat ini pun saya masih merasa Ayah hanya sedang pergi dinas ke luar kota seperti biasa. Namun entahlah... perasaan rindu pasti akan datang. Seseorang yang sudah hadir selama 28 tahun tentu tidak akan bisa hilang dari ingatan. Seseorang yang selalu menjadi penengah ketika saya dan Ibu berargumen. Seseorang yang menjadi inspirasi saya untuk mencintai Indonesia dan budayanya. Seseorang yang membuat saya untuk suka mengunjungi kota-kota yang ada di Indonesia. 

Terima kasih Ayah... Maafin Ello kalau suka komplain kalau Ayah bawa mobilnya pelan. Atau Ello yang selalu pingin buru-buru. Tapi Ayah tetap sabar. Soal kesabaran Ayah emang paling juara.

Maafin kallau Ello belum bisa bikin Ayah bangga.


I will always be your little girl who love to wait you after work and took a lap in your vespa. 

xxx
Ello



 

Wednesday, November 16, 2016

42K Along The Peaks in Magelang

It’s not the mountain we conquer but ourselves – Sir Edmund Hillary.

Tsaelaaah mentang-mentang lagi doyan naek gunung quotes nya bauk-bauk gunung gini…hehehe.

Setelah sukses finish di Rinjani 36K kemarin saya chat Rachel. “I think Am addicted with trail race!” 

Abis itu tiba-tiba saya mau daftar race yang paling deket gak lama dari Rinjani 100… yaitu Mesastila Peaks Challenge. Awalnya mau daftar yang 21K tapi setelah dikompor-komporin akhirnya naik ke 42K. Marathon distance. Gleg.

Mikirnya 36K di Rinjani aja udah bikin engap apalagi ini… 42K !

Dan jadilah selama bulan September saya dan beberapa teman setiaaaap weekend mostly hari Sabtu selalu ngabur ke daerah yang bisa untuk latihan trail. Kita ke Gunung Gede untuk cari altitudenya, terus Sentul buat latihan enurancenya, terus double summit di Bandung (Gunung Burangrang dan Tangkuban Parahu) buat peak training. 

Anyway saya baru tau di kota Bandung ada gunung namanya Burangrang. Si kecil-kecil cabe rawit ini yang steepy banget dan licin. Tingginya cuman 2000an samting lah.. Pas kesana banyak pohon rubuh dan ternyata gunung itu abis banjir karena hujan badai. Tapi view nya setelah puncak kece banget! Disana saya baru pertama kali liat yang namanya Situ Lembang. Edaan keren pisan laaah.

Pokoknya selama 3 minggu itu weekend selalu ngetrail dan pulang-pulang baju berlumpur. Untung si Ibu udah pasrah anaknya sering kabur-kaburan kalo weekend.

Target bisa top 5 tapi begitu liat pesertanya ada beberapa foreigner yah nampaknya jadi top 10 finisher wont matter lah . Lucky I met Rachel who is pretty ambitious dan excited banget setiap ngetrail. 

Tuesday, September 20, 2016

Ketika Alam Semesta Lagi Ngajak Bercanda

pic: pinterest

Hmm…. Percaya gak kalau saya itu anaknya super-super terencana. Kalau lagi travelling pasti saya sukak banget bikin itinerary. Dan waktu jaman sekolahpun saya orang yang lumayan teratur. Tiap hari pasti ada kegiatan dan tiap-tiap jam nya udah saya jadwalin mesti ngapain aja. Yah enggak semenditel banget sih kayak mesti berapa jam ke toilet atau ngupil atau apapun itu. Tapi karena saya suka berorganisasi jadi saya hobi bikin rencana.

Di hidup pun saya juga rencana pas di awal 20an… (jadi sekarang udah enggak?... I’ll tell ya later ;) ). Dari jaman kuliah meski saya sibuk sama hockey (tsailah..padahal ga sibuk-sibuk amat) saya commit untuk lulus on time. Lulus kuliah pun gak lama nganggur dan juga lanjutin kuliah lagi. Jadi kerja sambil kuliah… Pagi-pagi kerja terus magrib sampe malem kuliah. Untungnya kantor waktu itu juga ga jauh dari tempat kuliah… jadi kalo dateng ke kelas gak telat-telat amat.

Monday, September 19, 2016

Di Puncak Gunung Agung 3142 MDPL

Finally list gunung yang pernah saya naikin nambah satu. Yay! Setelah beberapa kali ke gunung Gede (karena itu gunung paling deket dari Jakarta dan waktu itu persiapan buat race di Rinjani) dan dua kali naik Rinjani. Akhirnya setelah finish event major di dunia perlarian se tanah air Indonesia Raya ini ,yaitu Bali Marathon, malamnya saya berangkat ke Pura Besakih bersama rombongan pelari lainnya.
Jadi awalnya gini... sebelum race (Bali Marathon) mulai udah ada grup whats app yang berencana untuk naik ke gunung Agung setelah race. Berangkat malam hari jadi sehabis race masih ada waktu untuk istirahat. Di daftar peserta sih yang bilang siap ikut naik ada 15 orang namun ternyata setelah race karena ada beberapa yang abis full marathon ada yang cancel karena ga enak badan dan lain sebagainya. Emang sih race Bali Marathon kemaren cuacanya panas banget. 

Saya sendiri ikut race juga tapi cuman ikut kategori half marathon. Jangan tanya timingnya berapa. Jelek dan ga sesuai target. Aint my fave race day deh.... :p

Okey fast forward ke malam setelah race.. setelah konfirmasi selanjutnya ternyata yang jadi lanjut naik ke gunung Agung cuman 6 orang dari 15 orang yang confirm. But the show must go on. Udah excited banget mau naik Gunung Agung soalnya

Ok 6 of us meet up di Lippo Mall daerah Kuta dan jam 9 baru berangkat dan sampai di Pura Besakih jam 11 malam. Sebenernya ada beberapa jalur buat naik ke Gunung Agung ini:
1. Rute Pura Besakih... jalurnya lebih landai dan viewnya lebih kece (karena gw lewat sini sih..tapi guide gw juga bilang kalo Pura Besakih viewnya lebih bagus).
2. Rute Pura PasarAgung... jalurnya nyooy. Lebih deket cuman 4kiloan tapi nanjaknya edan
3. Rute Budakeling atau Nangka... ini nanya sama guidenya kayaknay sih bagus walau nanjaknya edan juga.. katanya si guide saya pernah nemenin atlet lari buat latihan naik dari sini. Kalau lewat Pura Besakih rute Budakeling ini keliatan kok setelah puncak 1.

Oiya sebelum naik guide nge brief apa-apa aja yang ga boleh dibawa pas ke atas. Ga boleh bawa daging-dagingan apalagi daging sapi dan gunung ini kan amat sangat disakralkan oleh umat Hindu di Bali. Terus ga boleh pake perhiasan... Awalnya sih bilang ga boleh dibawa trus entah kenapa asalkan gak dipake boleh-boleh aja. Oiya buat naik ke gunung Agung mesti pake guide.. tapi saya lupa berapaan heheh. 

Dan emang kayaknya kawasan Besakih ini serba dikomersilin deh.. Beberapa tahun lalu pernah masuk Pura Besakih dan mesti wajib pake guide. Yah itung-itung mengkaryakan penduduk lokal juga sih.

So 11:30 malam kita start ngedaki Agung. Tenang gak lari kok saya belum segila itu T_T. Sepanjang perjalanan sih dikelilingi hutan pepohonan dan mendaki dikit tapi lama-lama jadi banyak. Malam itu selama masih di hutan anginnya ga terlalu berasa jadi masih ok lah dinginnya. Macam lagi di kantor gitu sih suhunya. Selama saya bergerak terus gakan masalah sama angin dan dinginnya. Namun kebetulan di grup saya pace nya ga merata jadi kadang tunggu-tungguan. Nah selama nunggu ini saya jadi super ngantuk dan kedinginan.

Malam itu langit bener-bener bersih... Bintang-bintang keliatan banget dan bikin semangat buat nanjak (YES I DO LOVE STARS AT NIGHT). Di pos 2 atau entah pos berapa itu (karena emang gada keterangan nama-nama posnya sih). Saya dan guide berhenti sebentar buat nunggu yang lain. Dan saya cuman bawa jaket wind breaker yang ala kadarnya ga cukup buat saya ga kedinginan selama nunggu. Akhirnya karena heart rate jadi rileks dan sayapun mengantuk. Tapi anginnya dingin banget coooyy! Sayang ga da yang bisa saya peluk-peluk (masa iya guidenya yang saya peluk... hiih) Well akhirnya saya ngeluarin emergency blanket supaya ngerasa hangat. Mendingan sihh.. at least bisa bobo bentar di bawah bintang-bintang.

gagal dapetin foto bintang-bintang... ahahha
Selama ngedaki ini saya sempet tidur 3 kali. Yang pertama tadi itu terus yang kedua pas ada pendaki yang nyalain api ungun (iyess akhirnya ada yang angggeeetttt) terus yang ketiga pas setelah manjat-manjat di rute tebing. Yang ada tempat buat berdoa itu. Disitu tidur agak lama karena kayaknya kepisah cukup jauh. Bahkan guidenya pun juga ngeluh kenapa mereka lama banget karena dia ngantuk (hadeeeehhh). Ada kali saya tidur 30 menitan disana. Pokoknya bangun-bangun saya mutusin buat segera tancap gas buat muncak. I'll meet the other at the summit. Saya mau dapet sunrise pas di puncak

Monday, August 8, 2016

Aku dan Anjani Tahun Ini- Part 2

....cerita sebelumnya bisa cek disini


Senin, 1 Agustus 2016
Bangun tidur pake perasaan kalut itu gak enak banget. Rencana mau pergi ke Kuta pun batal. Berusaha untuk nenangin diri sendiri dari nonton tivi sampe bosen terus nyanyi dan jejingkrakan di atas kasur pun saya lakuin. Demi nenangin diri sendiri. Akhirnya setelah sarapan dan check out saya minta di antar ke bandara. Meskipun flight saya masih malam jam 7. Awalnya berencana mau pindah  flight. Karena udah sangat tidak tenang karena gak megang hp dan ga bisa tau kabar apa-apa. Ga ngerti juga kenapa saya butuh banget terkoneksi dengan informasi dan orang-orang. 

Lalu saya ke bagian Costumer Service Garuda untuk cek berapa yang harus saya bayar jika pindah flight. Flight terdekat adalah jam 2 siang. Dan saya mesti bayar sebesar 1.8 juta jika mau pindah ke flight itu. Hiksss.. Mahal. Setelah batal ganti pesawat saya memutuskan untuk ke Mataram saja. Saya mau ke Mataram Mall untuk mengurus sim card saya dan mencoba cari hp yang murah meriah. Setelah saya mendapatkan semuanya dan akhirnya saya bisa terkoneksi lagi dengan teman-teman beserta keluarga. Notifikasi cukup banyak dan senang ternyata masih ada yang peduli sama saya... hihiihihi (cium satu-satu).

Sudah jam 2 siang dan saya sangat kelaparan. Akhirnya saya makan di KFC Mataram Mall. Sambil menunggu waktu pulang saya mencoba untuk check in online. Namun ketika saya check in di website tersebut terdapat pengumuman bahwa Bandara Lombok ditutup sementara karena erupsi di Rinjani. WHAT ??

Saya bener-bener bingung mau bereaksi apa. Saya cuman bisa ketawa dan garuk-garuk kepala... Kok bertubi-tubi banget yah drama di Lombok ini. Ini pertama kalinya saya ngalamin pembatalan penerbangan. Saya ga tau apa yang harus dilakukan. Saya tanya Keke apakah saya harus ke bandara dan tunggu pemberitahuan selanjutnya dari Garuda. Dia bilang saya harus ke bandara untuk minta di reschedule atau penggantian. 

Saturday, August 6, 2016

Aku dan Anjani Tahun Ini - Part 1

Awal April 2016
Saya sedang di negeri singa baru saja selesai mengikuti Half Marathon dari sebuah merk compression olahraga. Lari 21KM yang paling buruk di tengah hawa yang super lembab. Endurance saya belum kembali sepenuhnya setelah mengikuti lari ultra antar kota disuatu event charity. Cuman 77KM tapi pemulihannya cukup lama. Saya kehilangan speed saya. Saya mudah capek jika latihan interval atau hoki.
HP saya baru saja terhubung dengan wifi hotel saat itu. Notifikasi dari grup mulai masuk. Tidak ada percakapan mengenai apa-apa namun saya dapat menyimpulkan bahwa pengumuman pemain inti sudah diumumkan. Mereka bilang saya masuk lapis 2. Tidak masuk pemain inti namun saya masih bisa ikut latihan dan memiliki kesempatan (jika ada pemain yang sakit,  cidera atau tidak bisa berangkat). Saya tahu itu tidak mungkin. Saya kecewa dengan keputusan itu. Sedih, patah hati dan marah semuanya campur aduk. Ini ga adil pikir saya. Karena tahun ini saya berencana untuk mendedikasikan diri saya untuk hoki.

Kesal dengan semua itu saya putuskan untuk mendaftarkan ke sebuah even lari trail yang sempat saya niatkan untuk ikuti namun sempat ragu karena tahu event ini cukup berat. 

Monday, June 27, 2016

Sore Itu Bersama Mereka

“Gimana-gimana? Ada cerita apa?”

Enggak tau kenapa setiap teman saya ngomong gitu saya selalu ketawa. Entah dimana letak lucunya tapi it feels like silly ice breaking. Semalam di suatu resto daerah Cipete akhirnya setelah ratusan purnama ga ketemu akhirnya saya dan beberapa teman dekat lainnya bertemu. Mereka ini teman saya yang selalu bisa diandelin buat ngobrol random. Dan saya selalu suka kalau ngobrol atau dengerin cerita-cerita mereka. Mereka selalu punya rencana hidup. Yah itu pertanyaan pertama yang dilontarkan. “Lu Llo 2 tahun lagi mau ngapain?” Berbeda dengan mereka yang seakan punya rencana pasti. Saya cuman ceplos “Jir.. 2 tahun lagi gw umur gw 30 yah..huwaaa”

“Ga punya rencana apa-apa gw..”

“Hahha ya udah santai..”

Mereka cuman nenangin saya doing itu pasti. Hidup mestinya ga sesantai itu. Tapi jujur saya emang ga punya rencana apa-apa. Saya ga tau mesti ngelakuin apa 6 bulan ke depan selain list-list lomba lari yang udah saya daftar. Mereka pikir karena emang saya yang cewe sporty tapi saya merasa something wrong.

Saya lagi ga punya ambisi karir. Saya juga lagi susah buat bagi waktu buat nyiapin keperluan seandainya saya mau lanjutin S2. Rencana nikah… Duh apalagi itu.. Rencana buat belajar hal yang barupun juga masih keteteran. Jadwal latihan hoki dan lari belum bisa saya tinggalin sepenuhnya.
Banyak banget pertanyaan-pertanyaan yang dilontarin dari yang bikin mikir sampe ketawa-ketawa. Ok berikut adalah list-list pertanyaan yang saya suka dan saya ingat. Berikut jawaban-jawaban yang saya atau teman saya berikan.

·         Sebenernya kalian udah siap nikah atau belum?
“Gw enggak… nanti di atas umur 30 mungkin baru gw udah kepikiran cari pacar”
“Gw juga enggak.. gw masih belum pede sama penghasilan gw. Meskipun nantinya istri gw kerja yah gw masih belum pede aja..”
“Gw sih siap gak siap.. cuman penasaran aja kalo gw punya anak kaya gimana”
“Gw juga… yah seneng aja punya temen sharing yang selalu ada”

·         Lebih milih Cinta tapi ga memiliki atau Gak cinta tapi memiliki
“Gw ga ngerti maksudnya… buat apa memiliki tapi gak cinta.. sama aja kalo lo punya pacar tapi cuman dianggep barang doing dan ga pake hati…”
“Tapi kalo cinta terus ga memiliki baper mulu sih bawaannya… Saat orang yang lo suka jalan sama orang lain kan rasanya..HMM!”

·         Pilih Be Loved atau Love
2 cewe memilih be loved dan 2 cowo memilih love. (Mars and Venus theory proved right)

·         Lebih suka ada deketin orang asing buat pacar atau temenan dulu terus jadi pacar?
“Gw ga bisa kalau gw ga kenal sama cewe itu terus gw targetin buat jadi pacar. Gw lebih suka jadi temennya dulu. Terus udah sesuai dengan tipe-tipe gw terus pas diajak ngobrol nyambung dan klik baru deh bisa gw jadiin.”
“Gw ga bisa kalau ada cowo yang gag w kenal tiba-tiba deketin gw. Bisa kabur gw. Gw mesti ngobrol dulu dan tau ini orang bisa gak diajak ngobrol random..”

·         Kalau ada orang yang udah “klik” banget sama lo tapi dia bukan tipe lo trus dia ngejar-ngejar lo gimana?
“Tipe apa dulu nih? Gw sama sekali ga pernah liat fisik. As long as ngobrolnya nyambung dan pinter (karena gw suka cowo pinter) gw pasti meleleh”
“Gw sih enggak kalo bukan tipe gw”
And again Mars and Venus Theory proven. Cowo adalah makhluk visual dan Cewe lebih mudah didekati dengan gombal-gombal.

Well sebenernya banyaaaaak banget yang diobrolin. Ya soal hidup lah ya soal quotes sampah lah.. hahahah. Intinya isu Brexit pun ga bisa dibahas oleh kita yang tim #SEPI :p.

Please make it often guys!! I MISS HAVING TRIP WITH YOU GUYS! xxx

Monday, May 30, 2016

Hell~oo

LOL... agak KZL kalo setiap buka blog yang terakhir dipost soal kekecewaan hidup yang lagi adaaaa aja yang dateng. Ya masalah percintaan lah ya masalah passion saya dicabor yang saya sukai banget atau apapun itulah.

Well namanya juga kehidupan kadang bikin kecewa tapi ga jarang juga bikin bahagia. 

But now I want to tell you some of good news that recently happened in life. :D

Beberapa minggu yang lalu ikut event lari Pocari Sweat Jakarta. Cuman ngambil yang 5K aja sih.. soalnya lagi males lari jauh-jauh... hihhih. But guess what? I got 3rd podium! LOL




Sebenernya sih finish ke 5 tapi karena pemenang cuman boleh WNI dan finisher ke 3 dan 4 itu kebetulan WNA. Jadi beruntung deh saya :p

Ini juga personal best saya untuk kategori 5K sih. 

Awalnya kenapa milih 5K karena waktu itu sih masih optimis dengan Pelatda Hockey. Belum ada isu-isu pemilihan pemain. Karena biasanya pemain dipilih pas 1 atau 2 bulan sebelum PON. Lagi nyari cara buat naikin speed karena sehabis NusantaRun 3 speed saya bener-bener ilang. Sedangkan kalau main hockey kan butuh si otot yang buat nambahin kecepatan ini.

Well karena udah tipis banget kesempatan saya masuk jadi pemain PON nanti jadi rencana race saya sampai akhir tahun ini:

  1. Rinjani Trail Run - 36K
  2. Bali Marathon - Half Marathon (sub 2 project :p)
  3. Bromo Tengger Semeru Trail Run - katanya kalo 70K view nya bagus.. tapi 70K banget sis?
Udah itu aja.. ga banyak-banyak soalnya harga race mehel sekarang.

Anyway speaking of happiness I think I found some not so secret formula how to live happy.
  • smile often
  • forgive and forget
  • laugh harder
  • be kind
  • and do often what make you happy!
And running always make me happy. Kecuali kalo abis latian interval... DIE~


xxx
Ello





Monday, April 4, 2016

Sadest Feeling Ever

Aduh gimana yah. Ngerasa lagi sedih banget sih. Tapi biasanya kalo ada masalah atau lagi sebel sama sesuatu pasti gw cerita ke sahabat-sahabat gw atau orang yang menurut gw pendapatnya bisa gw denger. Tapi untuk masalah ini ga tau mesti cerita ke siapa. 

Tau kan kalo olahraga hockey itu ibarat cinta pertama gw. Bisa ngerasa suka sama olahraga pun sebenernya gegara hockey. 

Emang sih 2 tahun lebih belakangan ini lagi rajin latian Pelatda DKI. Awalnya diajak latian karena bosen main hockey gitu-gitu aja tapi skill gada improvement. Trus ikutlah latihan Pelatda buat persiapan Kejurnas 2014. Tadinya gak nyangka banget bakal jadi pemain pas Kejurnas. Tapi semenjak itu jadi semangat banget dan berasa dikit-dikit ada improvement di hockey.

Trus karena di Kejurnas ga sesuai harapan pengurus (tim DKI kalah di penyisihan grup) pelatih gw pas Kejurnas diganti dengan pelatih baru. 

Gw sih gak masalah pelatihnya siapa  yang penting skill dan teknik gw dalam main hockey berkembang. 

Kejadian pencoretan nama waktu Pra PON buat sempet bikin gw down. Dan gw juga sedikit ga keterima sama hasilnya. To be fair gw lebih baik dari beberapa orang yang ga dicoret. Walopun setelah drama akhirnya nama gw ga jadi dicoret. Tetep aja jadi geuleuh sama kepengurusan Pelatda DKI ini.

Dan kejadiannya juga sama. Well sebenernya gw gakan kecewa banget kalo seandainya semua di awal udah jujur. Tapi ternyata selama 1 bulan ini  gw ngerasa diboongin (oh my god AGAIN!. Kenapa sih manusia ga bisa jujur??!).
Keputusan sebenernya udah ada semenjak Maret awal. Tapi selalu ditunda-tunda. Dan gw pikir masih ada kesempatan. 

Tapi ternyata! NGOOK!
Tau gitu kan gw harus cape-cape double latihan. Ga perlu gw cape-cape ngambil beep test. Ga perlu cape-cape gw latian ekstra.

Skill kaga nambah.. Sakit hati mulu iyah! Sampah emang politik hockey. Gimana bisa maju kalo kayak gini mulu. Banyak konflik lah.. Korup lah.. Oh come on! 

Sering banget gw baca quote yang bilang "Whenever you feel want to stop remember why start."

Sekarang gw inget kenapa gw pengen mulai latian sama pelatda DKI. It aint about money... But leveling up my hockey skill. So I have excuse for stop now right?

Unless you give me another reason to come back. It aint a setback but giving up with the idiot system!


Friday, April 1, 2016

Perk in Business Trip to Pontianak and Singkawang

Waktu masih jadi internal audit paling suka banget kalo yang namanya bisnis trip. Dan serunya semua kunjungan gw yang arrange. Jadi kadang kalo gw pergi ke suatu daerah yang belom gw pernah kunjungin pasti bakal extend buat jalan-jalan.

Tapi sekarang kayaknya gw agak males buat bisnis trip. Karena di kantor yang sekarang beda gaya dan beda keseruannya. Pas awal-awal sih seneng banget. Tapi lama-lama udah mulai capek dan jenuh. Karena selain yang dilakuin sama aja dan lokasinya yang lumayan jauh dari Bandara. It took more than 3 hours road trip mostly. Pegel bujur edan.

Jadi kemarin pun dapet tagihan dari buk Bos soal kunjungan ke Pontianak. Setelah arrange bolak balik jadilah berangkat ke Ponti akhir bulan Maret kemarin. Seperti biasa rutenya hari pertama ke Singkawang trus abis itu balik ke Pontianak sorenya.

Seperti biasa pula gw selalu pilih flight pertama , terbang subuh-subuh itu sangat ga enak. Mata masih sepet, kurang tidur dan masih bengkak. Malem sebelum berangkat gw harusnya ada latihan hoki tapi entah kenapa Selasa malem itu macet luar biasa dari arah Kasablanka mau ke Ambasador. Jadilah gw memutuskan untuk pulang aja ke rumah. Sekalian packing buat ke Ponti. Yang ada dalem koper gw selalu ada sepatu lari + kacamata renang. Selalu niat buat olahraga pagi di hotel. Tapi apa daya, biasanya tidur tengah malem pas bangun pun butuh motivasi yang luar biasa buat keluar dari kasur yang sangat empuk itu.

Ok pas di jalan menuju Singkawang gw sempet ngabarin temen gw yang lagi dinas di Sintete (1 jam dari Singkawang) dan dia mau nemenin gw dan team buat keliling Singkawang. Di Singkawang biasanya nyampe pas siang sekitar jam 11/12. So first stop is lunch! Temen gw ini ngajakin makan di rumah makan Melayu yang ada di Singkawang. Anyway Singkawang adalah kota yang dikenal dengan 1000 klenteng. Dan emang banyak banget warga keturunan Chinese disini dan terkenal sama makanannya yang enak-enak. But mostly si ga halal. Jadi makan makanan Melayu cukup aman dari segi kehalalannya.

Selesai makan dan solat temen gw ngajakin buat muter-muterin Singkawang. Gw yang udah 3 kali kesana pun yah cukup tau lah. Lagi pula kota ini ga gede-gede amat. Gedean Pondok Indah malah (hahahaha).
klenteng yang paling terkenal di Singkawang
 Temen gw pun karena udah kadung ke Singkawang ga keberatan buat ikutan gw buat kerja. (Hahaah maap yah rul). Tapi sambil kerja pun dia kadang suka ngajak ke objek-objek khas Singkawang. Kayak patung naga ini. Katanya pas pembuatan patung ini sempet di demo sama FPI. Yah biasalah sewot-sewotan atas dasar agama gitu lah.



Selesai melaksanakan tugaspun masih ada waktu keliling Singkawang. Karena waktu itu pernah ke Rindu Alam tapi belum pernah ke puncaknya akhirnya gw memutuskan kesana. Waktu itu dapet view yang kece banget. Bisa liat Singkawang dari atas dan pesisir Kalimantan Barat yang kece.


Akhirnya kitapun kesana.. pas ngobrol-ngobrol dengan drivernya, dia cerita kalo pemilik kawasan ini seorang pengusaha sawit. Karena kesana pas hari biasa bukan wiken daerah itu cukup lumayan sepi. Apalagi sampai sana jam 5 sore. Kalau sedang cerah biasanya kita akan ketemu sunset. Tapi saying waktu itu daerah Singkawang sedang berawan.


Di bukit menuju Puncak banyak patung-patung luar biasa gede tapi agak serem sih. Abis mukanya jutek-jutek. Aku tatuut

bulan-bulan tertentu kawasan ini dipenuhi awan jika mau sunset. kece yesss

jangan tanya itu gunung apa... aku ga tauu!

ga ketemu sama matahari tapi dapet semburat-semburat sunset yang cancik banget

pantai Tanjung Bajau yang warna pantainya kayak pantai di Pantura
Ada kejadian yang agak aneh waktu ke Puncaknya… jadi gw sama si Findya waktu naik tangga mau ke puncak yang sepiii banget itu diiringin sama angin yang cukup kenceng dan suara-suara binatang makin keras. Nah pas udah di tengah jalan, jalan setapaknya makin kecil dan banyak ilalang yang tinggi-tinggi. Semacam kayak ga pernah ada yang lewat. Gw sama Findya pun ngerasa agak aneh akhirnya mutusin buat turun lagi. Pas turun tiba-tiba angin yang tadinya rusuh mendadak jadi tenang.


Well ok.. means time to go home… T_T

Perjalanan menuju Pontianak pun cukup lama karena si pak driver nyetir agak pelan. Sampe gemes buat nginjek gasnya biar cepet nyampe karena udah kangen kasur banget. Sampe hotel pun jam set 10 malem. Dan sampai dengan selamat dan agak lapar (banget).

So setelah check in plus naro barang dan rebahan bentar akhirnya kita keluar cari makan. Selama gw ke Pontianak biasanya selalu makan di mol atau makan di restoran hotel karena males nyari dan keluar-keluar lagi. Tapi entah semangat darimana akhirnya ngikutin rekomendasi orang-orang yang ada di internet. Wisata kuliner pertama di Pontianak yaitu Mi Tiaw Apolo.
I recommended you to try Mi Tiaw Basah. Lebih tasty daripada yang siram
 Besokannya masih lanjut kerja. Tapi senangya jam 1 udah beres. Jadi masih ada waktu buat wisata kulineran serta belanja oleh-oleh.
Ini namanya Chai Kue. Favorit gw isi kucai! 

Es Krim A Ngi / Petrus

Oh ga lupa juga beli pisang goreng pontianak titipan si Ibu. Abis beli itupun kita langsung cabut ke bandara dan sampai dengan selamat di Soeta.

It was a fun business trip tho. 

bonus pic ;)



 xoxo
Ello

Monday, March 21, 2016

Bday Wishes

10 days after my birthday.... O my god I already 28! Seriously? T_T

So my wishes for this age are:
1. Time to saving... For future. Actually I have saving but for traveling. And somehow my emergency saving already used for my family needed. So I think I need to start over.

2. Getting better in running. Tho I already feel bored with this sport. But I think I want to focus in 5K and 10K distance. And end of the year I want to try BTS trail run.

3. Own road bike... Oh road bike why you sooo expensive :'(

4. Visit gorgeous beach. Maybe Wakatobi or Sumba? But it will cost a lot of money I think. Oh why east of Indonesia is sooo damn beautiful yet expensive. Huft

5. Better improvement in my religion. This between me and Allah. Wont let you know about this :p

6. Wont lie that I missed someone taking care of me and taking care of him. Hope I can find him soon and for the last time and forever. For the good and the bad. Thick and thin of life. But no more hurt please :(. 

7. Career? I dont know yet about this. Till end of this March if my name is on the list for PON this year, I will try to stay. But if not... We'll see

8. Education. Oh yes please I want go further get scholarship and study abroad but my routinity lately I totally have no time. And making time for it... Will totally kill my self.

9. Family. I just wish that my parents my beloved brother are always healthy and happy. 

10. This is so tiring yahh... I dont know what I want anymore... Just wish all of my prays will heard by You :)


PS: I didnt go to office today because the diarrhea. This is something productive that I do instead of sleeping and checking my phone :p


xxx
Ello

Sunday, March 20, 2016

About Love

Di blog ini gw belom pernah posting mengenai cinta-cintaan. Ya pernah sih sesekali curcol dikit. Tapi kali ini entah karena secercah quote seseorang dan seketika itu pun gw langsung setuju. Karena based on apa yang gw alamin dan apa yang udah gw rasain selama ini.

Jadi tadi temen gw ngasih liat sebuah jawaban di ask fm dot com. Entah dari account siapa dan sebenernya gw juga lupa pertanyaannya apa. Tapi jawaban yang dia jawab menurut gw sangat benar adanya. 

"Jatuh cinta itu sekarang udah over rated." 

Penjelasan dari si pemilik account itu bilang kalo jatuh cinta itu ada masanya. Dan perasaan butterfly effect itu cuman sementara. 

Ya sih.. Apalagi dikala lo udah masuk disaatnya mencari suatu hubungan yang lebih serius dan bukan saatnya buang-buang waktu dan energi mengenai masalah cinta-cintaan lo bakal muak sama namanya jatuh cinta. 

Konsep itu terlalu mudah. Mudah diciptakan dan mudah ditinggalkan. Jafi ketika ada seseorang yang tiba-tiba bilang cinta sama lo padahal sebelumnya dia ga berusaha untuk tahu atau kenal lebih jauh percayalah hubungan itu ga bakal bertahan. Unless dia mau berusaha untuk masuk ke dunia lo dan dia membuka dirinya untuk mengenalkan dunianya ke lo.

Karena basically hubungan dua manusia yang berbeda itu selain menyatukan dua kepribadian juga harus belajar menyatukan dari kata aku dan kamu menjadi kita dan kami.

Edaan kesambet apaa gw tengah male ngomongin ginian.

But well percaya atau enggak 3 tahun belakangan ini setiap awal tahun atau menjelang tanggal ulang tahun gw pasti gw selalu ketemu yang namanya masalah percintaan. Serius deh. 

Allah kayaknya udah berkali-kali ngasih ujian ke gw tapi entah kenapa gw selalu gagal. Apakah gw nya yang ga mau belajar atau emang gw yang bodoh yah? Hahahah. 

Dan gw kira tahun ini bakal lebih mudah karena gw emang ga niat buat mencari orang baru untuk memulai hubungan. Udah berusaha untuk move on dan ngelupain old fling... Tapi tadaaaaa ada quiz mendadak dari Allah yang ga bisa gw selesaikan dengan benar. 

Entahlah... Kadang gw bingung. Kenapa baru sekarang dikasih ujiannya? Dan kenapa bisa terjebak begitu lama dengan suatu hubungan yang salah.
Yasiii ada perasaan iri sama temen-temen yang seumuran yang udah punya kehidupan ideal (menurut orang-orang). 

Tapiii... Kalau emang belum ketemu yah mau gimana lagi? Atau emang harus pasrah sama kenyataan dan ninggalin semua ambisi gw saat ini?
Sooo you call me selfish now?

#lantasemosi heheheh

Yah begitulah curhatan seorang late twenty yang diteror pertanyaan "kapan nikah?"

Oiya satu lagi pertanyaan yang sangaaaaat tipikal ketika mereka tau kenapa gw masih single.
"Temen kamu yang cowo kan banyak. Emang gada satu pun yang nyantol gitu?"

Aduuuh sungguh deh mau nangis denger ini. Karena:
1. Emang segampang itu yah bisa nyaman dengan seseorang?
Karena gw pribadi, gw bisa aja dengan gampangnya deket dengan seseorang tapi belom tentu gw nyaman ketika gw berdua sama orang itu. Cara tesnya gampang... Let's see how many hours me and him talk about everything without getting bored. If you pass you can go to the next step. Itu kalo gw....
2. Emang gw siapaaa? Dan belom tentu dia mau kenal gw lebih jauh kan?
3. Karena cari pasangan itu bukan semacam lo pergi ke IKEA.. Ada barang yang lucu trus bisa lo bawa pulang kalo suka.
4. Sepele siih... Manusia itu penuh misteri. Hahaha. A.k.a ribet.


Soo segitu dulu aja cerita cintanya yang gada hikmahnya ini. Hahaha. Jam 6 mesti lari pagi ciiin. 
Adios!
Xxx
Ello

Monday, February 8, 2016

Jalan-Jalan ke Luar Negeri atau Domestik ?

Buat yang doyan banget traveling pasti sering banget ditanya beginian. Lebih suka ke luar negeri atau Domestik?

Kalo gw sih karena budget pas-pasan dan masih hemat-hemat jatah cuti biar liburnya banyak tentu gw lebih milih liburan domestik. Yang deket-deket ajalah pas wiken bisa cabut dan balik Senin atau Selasa. Ke luar negeri pun gw paling jauh cuman sampe Hongkong. Dan dari negeri jiran sekitaran Indonesia negara yang menurut gw cocok buat liburan lebih dari 3 hari so far sih masih Bangkok. Dari segi harga/living cost disana, biaya makan, wisata budaya, kuliner dan belanja disana buat orang medioker macam gw sih cukup banget.


Terakhir ke Bangkok bulan Desember kemarin karena ada hockey tour di RSBC. Nginep di hostel Saphaipae. Bukan daerah pusat kota dan kalo kemana-mana pun kemaren naik Uber (and it veeerrryyy cheaappp). Untuk kelas hostel tempat ini nyaman banget. Evet breakfastnya bukan sekedar roti dan sereal. Tapi lengkap ala-ala hotel. Harganya pun buat 3 malem gw cuman bayar 600ribu. Dan hostel ini bersih banget. 

kemarin di Bangkok nyobain naik kapal di Sungai Chao Praya. Ihiy!

Sedangkan waktu ke Hong kong kemaren nginep di hostel yang sempit banget (di dalem apartemen gitu) Ah Shan Hostel in Kowloon area. Buat 3 malem sekitar 1.4 jutaan. Dan makan yang paling murah cuman di McD. Dan emang dasarnya gw kurang suka city tour Hong Kong pun menurut gw sama aja kayak Singapore but more attractions. But I do love Lantau Island! (ketaker kan anaknya lebih suka hutan daripada gedung2 pencakar). Tapi selain itu hal yang gw suka banget dari Hong Kong adalah transportasinya yang lengkap banget. Emang dasar negeri pesemakmuran Inggris jadi transportnya emang dipikiran banget-banget. Bukan kayak Jakarta. Kalo belom perlu ga usah dibuat (DUH!).

trem di Hong Kong



belum sah kalo ke HK ga punya foto ini :p
Terus lagi kalau jalan-jalan di negeri sendiri bisa dibilang murah atau mahal juga sih. Kadang bisa murah banget kadang bisa mahal banget. Dan kendala mayoritas kalo kita liburan di Indonesia most of the time adalah akses ke daerah wisata itu sendiri. Selain itu informasi yang minim banget mengenai budaya itu sendiri.

Pernah waktu solo trip ke Tanjung Bira pas pulang barengan sama bule dari Norway yang hobi plesiran sempet nanya gimana dapet buku atau info mengenai Tana Toraja. Sampe di bandara Makassar pun mereka ke toko buku buat nyari dan gak nemu. Tahun 2013 pun waktu gw liburan ke Tanjung Bira masih sedikit turis lokalnya lebih banyak turis bule yang kesana. Bahkan punya temen orang Makassar dan gede di Makassar pun belum pernah keliling daerahnya sendiri. Ininih yang sering gw temuin. Ketika putra-putri daerahnya ga mengenal daerahnya sendiri. Malah lebih akrab sama kota Jakarta yang menurut gw memuakkan (sometime).

Satu lagi keuntungan trip di Indonesia kalo lo punya temen yang asli daerah situ atau lagi menetap disana dan suka eksplor daerahnya. Jadi gw ga perlu research dulu atau googling info. Tinggal ngikut aja dan pasrah. Hahahaaha. Ini kejadian waktu lagi ada business trip ke Aceh. Yang ternyata selesai cepet jadi bisa ada waktu buat ke Pulau Sabang. Padahal dari itin awal ga da rencana ke Sabang karena terbatasnya jadwal fery penyebrangan. Dan untungnya lagi temen gw itu ga keberatan buat liburan dadakan demi menemani gw ke Sabang dan arrange penginapan sama sewa mobil. Hahahaah. 

sunset di 0 kilometer
Terus sebelum akhir tahun pas libur natal gw jalan-jalan (lebih tepatnya di culik) ke Purwakerto. ROAD TRIP pulak!!! Dan the craziest part is it took almost 24 hours! karena lagi long wiken dan normalnya cuman 10 jam paling lama. Gimana rasanya? Ampun ga mau lagi! T_T
Luar biasa lah yang sering ngalamain beginian kalo pas pulang kampung di libur lebaran. Beruntung kampung gw jauh banget dan kalo pake mobil pun ga pake macet di jalan yang bener2 berenti 1 jam lebih. Tapi sebenernya dalam keadaan menderita seperti itu sih masih bisa dibikin seru. Beruntung yang didalem mobil orangnya seru-seru semua. But once again it was seriously FUN!

abis lari ke Cirebon terus berenti di Cirebon. Dengkul langsung ngilu! :p

Well actually by often doing the traveling I learnt a lot. Gw yang tadinya ga fleksibel dan harus melakukan semua hal sesuai apa yang gw rencanain. I learnt I have to be flexible. Karena semua yang direncanain ga semuanya bisa sesuai. Dan belajar gimana untuk tetap waspada tapi tetep enjoy in the same time. Belajar buat menerima semua perbedaan (terutama kalo lagi liburan bareng temen-temen) dan berusaha untuk ga bikin konflik karena itu bakal bikin suasana ga asik.

But my mom tell me that I am stupid karena gw terlalu gampang buat diajak jalan-jalan dan mauan. Aduh ibu kumaha atuh I do really really happy with traveling

Huft mother! you only know what you wanna know. 

So intinya mau jalan-jalan ke luar negeri atau domestik itu sih tergantung selera dan gaya liburan lo. Mau flashpacker, backpack, koper, fancy atau apalah. Yang penting liburan itu adalah kebutuhan bukan kemewahan ;) .

Hidup jangan serius-serius amat lah... 

xxx
ello